Ketika dunia runtuh dan peradaban lenyap, hanya satu pertanyaan yang tersisa: seberapa jauh manusia akan pergi untuk bertahan hidup?
Inilah tema yang diangkat oleh DESERTED, sebuah game survival open-world yang menghadirkan pengalaman emosional, intens, dan penuh ketegangan di tengah kehancuran dunia pasca-apokaliptik.
Dengan dukungan komunitas pemain dari Naga Empire, DESERTED menjadi salah satu judul yang paling banyak dibicarakan di kalangan penggemar game bertahan hidup. Dunia yang sunyi, cerita yang menggugah, serta sistem gameplay yang realistis menjadikannya lebih dari sekadar game — ia adalah refleksi dari sisi tergelap manusia.
Awal dari Dunia yang Hilang
DESERTED mengambil latar 40 tahun setelah “The Dryfall” — peristiwa global yang mengeringkan lautan, menghancurkan ekosistem, dan memusnahkan 80% populasi manusia. Kini, dunia hanya tersisa padang pasir luas tanpa batas, reruntuhan kota, dan langit berdebu merah.
Pemain berperan sebagai Elior, seorang penyintas yang kehilangan keluarganya saat badai debu besar menghancurkan wilayah tempat tinggalnya. Ia terbangun sendirian di gurun tanpa air, tanpa arah, hanya berbekal tas kecil dan radio yang terus memanggil sinyal samar:
“Jika kamu masih hidup, datanglah ke Ark Station…”
Sinyal itu menjadi harapan terakhir Elior — sekaligus awal dari perjalanan berat melintasi dunia yang telah ditinggalkan Tuhan.
Cerita Penuh Emosi dan Kesepian
Salah satu kekuatan terbesar DESERTED adalah cara penyampaian narasinya yang sunyi namun penuh makna. Tidak banyak dialog verbal; kebanyakan pesan disampaikan lewat monolog batin, catatan yang ditemukan, atau percakapan singkat di radio.
Elior bukan pahlawan. Ia hanyalah manusia biasa yang dihantui rasa bersalah karena gagal melindungi keluarganya. Sepanjang permainan, pemain akan menyaksikan perubahan emosionalnya — dari keputusasaan menuju tekad untuk bertahan, dan akhirnya menemukan kembali makna kemanusiaan di tengah kehancuran.
Beberapa momen paling menyentuh terjadi saat Elior menemukan sisa-sisa peradaban lama: sekolah yang terbengkalai, rumah yang terkubur pasir, hingga mainan anak kecil yang tersisa di reruntuhan. Semua itu mengingatkan pemain bahwa dunia ini dulu penuh kehidupan — sebelum semuanya ditinggalkan (deserted).
Gameplay: Bertahan di Tengah Ketidakmungkinan

DESERTED menempatkan pemain di dunia open-world gurun yang sangat keras dan tidak ramah. Tidak ada peta mini, tidak ada panduan arah — hanya kompas dan intuisi. Setiap langkah bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati.
🔹 Sistem Bertahan Hidup Realistis
Pemain harus mengelola tiga kebutuhan utama:
-
Air: Sumber paling langka. Setiap tetes air berharga, dan pemain bisa dehidrasi dalam hitungan menit.
-
Makanan: Dapat ditemukan dari kaleng tua atau hasil buruan di malam hari.
-
Kesehatan Mental: Ketika Elior terlalu lama sendirian atau gagal tidur, halusinasi mulai muncul — membuat pemain sulit membedakan kenyataan dari mimpi buruk.
🔹 Sistem Cuaca Dinamis
DESERTED menghadirkan badai pasir, malam tanpa bulan, dan suhu ekstrem. Siang hari bisa membakar tubuh, sementara malam membuat suhu turun drastis. Pemain harus berlindung di reruntuhan, membangun tempat tinggal, dan mengatur waktu eksplorasi dengan cermat.
🔹 Crafting dan Eksplorasi
Setiap sumber daya yang ditemukan bisa menjadi penentu hidup. Pemain bisa membuat alat, peralatan, atau bahkan kendaraan sederhana untuk menavigasi gurun.
Semua item memiliki keausan, sehingga manajemen inventori menjadi aspek penting dari gameplay.
Musuh di Dunia yang Sunyi
Meskipun dunia DESERTED tampak kosong, ia sebenarnya penuh bahaya. Selain kondisi alam, pemain juga harus menghadapi bandit kelaparan, pemburu bayaran, dan makhluk misterius yang muncul di malam hari.
Ada desas-desus tentang “The Drained” — manusia yang kehilangan akal sehat karena kekurangan air dan hidup hanya untuk berburu darah segar. Mereka bukan zombie, tapi makhluk yang telah kehilangan sisi kemanusiaan.
Sistem AI musuh dibuat sangat adaptif. Mereka bisa mendeteksi suara, jejak kaki, atau kilatan cahaya dari senter pemain. Satu kesalahan kecil bisa menarik perhatian mereka dan mengubah permainan menjadi perburuan mematikan.
Grafik dan Atmosfer yang Mencekam
Secara visual, DESERTED adalah salah satu game indie yang paling memukau. Gurunnya tidak hanya sekadar hamparan pasir — ia hidup. Angin meniup debu dengan pola acak, bayangan bergerak mengikuti matahari yang menyengat, dan efek cahaya senja membuat dunia ini terasa nyata sekaligus menakutkan.
Developer menggunakan engine generasi terbaru dengan pencahayaan global dan efek partikel halus untuk menciptakan kesan sinematik. Saat badai pasir datang, jarak pandang hampir nol, dan pemain benar-benar merasa tersesat — pengalaman yang menggambarkan judul game ini dengan sempurna.
Komunitas Naga Empire bahkan memuji aspek visual DESERTED sebagai “simulasi kesepian paling indah yang pernah ada,” karena setiap adegan seolah menegaskan bahwa keheningan bisa lebih menakutkan daripada suara apa pun.
Musik dan Suara Alam yang Menggetarkan
Soundtrack DESERTED menonjolkan musik ambient yang tenang namun menyayat. Denting angin, langkah kaki di pasir, dan suara radio statis menciptakan atmosfer sunyi yang mendalam.
Ketika malam tiba, suara serangga dan bisikan angin di antara reruntuhan membuat pemain merasa benar-benar sendirian.
Beberapa track musik yang ikonik, seperti “Echoes of Dryfall” dan “Dust in My Veins”, menjadi favorit banyak pemain karena mampu membangun suasana emosional yang kuat.
Sistem Progres dan Cerita Non-Linear

Alih-alih mengikuti jalan cerita tunggal, DESERTED menawarkan cerita bercabang berdasarkan keputusan pemain.
Misalnya, apakah Elior akan membantu kelompok penyintas lain di oasis tersembunyi, atau mencuri sumber daya mereka demi bertahan? Setiap pilihan memengaruhi reputasi dan bahkan mengubah akhir permainan.
Ada tiga ending utama:
-
The Wanderer – Elior terus berjalan sendirian di gurun, tak pernah menemukan Ark Station.
-
The Redeemer – Ia menyelamatkan kelompok penyintas dan membangun komunitas baru.
-
The Hollow King – Elior memilih kekuasaan dan menjadi penguasa gurun, mengulangi kesalahan masa lalu manusia.
Dengan struktur narasi ini, DESERTED memberikan nilai replay tinggi karena setiap keputusan benar-benar berarti.
Mode Komunitas dan Dukungan Naga Empire
Salah satu hal yang membuat DESERTED tetap hidup setelah perilisan adalah dukungan komunitas besar seperti Naga Empire.
Mereka aktif membuat mod, konten tambahan, dan event tantangan mingguan seperti “Survive 7 Nights Challenge”, di mana pemain berlomba bertahan hidup paling lama tanpa sumber air.
Selain itu, Naga Empire juga berperan dalam mempopulerkan game ini di kalangan streamer Asia Tenggara, menjadikan DESERTED bukan sekadar game indie, tapi fenomena survival yang menginspirasi banyak gamer.
Baca Juga:
Makna di Balik Kata “Deserted”
Lebih dari sekadar game bertahan hidup, DESERTED adalah metafora tentang kehilangan dan harapan. Dunia yang ditinggalkan hanyalah cerminan jiwa manusia yang kosong — dan perjuangan Elior untuk menemukan air hanyalah simbol dari pencarian makna hidup di tengah kehampaan.
Dalam satu dialog penting, Elior berkata:
“Mungkin dunia ini memang harus hancur… agar kita belajar menghargai setetes kehidupan.”
Kata-kata itu menggambarkan pesan utama DESERTED: bahwa bahkan di dunia yang tandus, masih ada secercah harapan bagi mereka yang tidak menyerah.
Kesimpulan: Sunyi, Indah, dan Menghancurkan
DESERTED bukan game survival biasa. Ia adalah kisah tentang kesendirian, kehilangan, dan keberanian menghadapi dunia yang tak lagi mengenal belas kasihan. Dari narasi yang menyayat hingga gameplay realistis, setiap elemen dalam game ini dirancang untuk membuat pemain merenung.
Dengan dukungan komunitas kuat seperti Naga Empire, DESERTED terus berkembang menjadi salah satu game bertahan hidup paling emosional dan imersif dalam satu dekade terakhir.
Bagi kamu yang ingin merasakan sensasi bertahan hidup bukan hanya dari sisi fisik, tetapi juga mental dan spiritual, DESERTED adalah pengalaman yang wajib dicoba. Sebuah perjalanan sunyi di dunia yang telah ditinggalkan, namun penuh arti bagi mereka yang berani berjalan sendirian di tengah gurun kehidupan.
